XtGem Forum catalog

jempol
domba

by Dwiceca on 10:11 PM, 30-Sep-11
Kalau ada dua ekor domba yang satu MENGHADAP ke TIMUR yang satu MENGHADAP ke BARAT dan keduanya berada dalam sebuah lorong sempit full press body hanya cukup lewat satu domba sedangkan keduanya ingin keluar dari lorong itu dengan ADIL, SANTAI DAN NYAMAN, bagaimana caranya ? Jangan teruskan membaca tulisan ini ...berhentilah membaca barang satu menit...pikirkan bagaimana jalan keluarnya... STOP MEMBACA... SATU MENIT MULAI DARI SEKARANG ! ...AHA...semenit usai...bagaimana jawabannya ?... Pasti ada yang menjawab ya gantian ngalah dong, satunya keluar dulu...ya berbagi dong sesak-sesakan dikit yang penting sama-sama dapat jalan...ya ditandukin bareng dong biar lorong itu jebol terus dua domba itu terbebas dari lorong gelap...yang lebih ekstrim... ya adu domba dong.. siapa kalah akan didorong keluar.....betul semua jawaban itu...tapi telah melupakan kata kunci ADIL, SANTAI DAN NYAMAN. Semua penuh pergumulan yang menyesakkan dada... Lalu bagaimana dong ? Ya...tinggal lewat aja, gitu aja kok repot, biasa aja gitu lho...nggak perlu tubrukan...Lho! Nggak bisa gitu dong. Bagaimanapun jalan keluarnya pasti ada dampak karena kedua domba itu saling BERHADAPAN dan berada dalam satu lorong yang sempit !... Nah ini dia... Pertanyaannya adalah posisi domba itu meghadap ke timur dan menghadap ke barat, bukan berhadap-hadapan...tetapi frame berfikir kita sering terjebak jawaban saling berhadapan sehingga harus menjawab dengan kengototan hati dan fikiran. Lalu bagaimana nasib domba itu tadi ?...Sekali lagi ya tinggal lewat aja...Wong satunya menghadap ke timur satunya menghadap barat dengan posisi saling membelakangi, pantat ketemu pantat bukan BERHADAPAN kepala vs kepala... He...he...he...menghadap bukan berarti berhadap-hadapan. Itu sih pertanyaan menjengkelkan bagi yang nggak terima jawaban ini.....Lha emangnya kenapa?. Wong Allah saja tiba-tiba juga menciptakan kita di dunia ini dengan kultur keyakinan barat dan timur tanpa kita bisa memilih dimana kita dilahirkan, siapa orang tua kita. Persis seperti domba itu tadi yang tiba-tiba berada di lorong sempit nan gelap. Tapi Allah juga menjelaskan kemana saja wajah kita menghadap akan bertemu Allah, karena semua milik Allah tak peduli timur barat. Maka yang tetap berdzikir mengarahkan kesadaran pada Allah akan memperoleh ketenangan hidup. Bagi yang tidak bertemu ya jelas stress seperti domba tadi karena kerjaannya berhadap-hadapan adu kepala, adu domba. Walaupun yang disampaikan adalah argumen paling logis, kenyataan paling faktual, post modern quantum thinking, nahwu sharaf balaghah mantiq paling sempurna bahkan ayat-ayat tersuci sekalipun....namanya adu kepala ya bisa pecah berdarah-darah, nggak enaklah pokoknya.... Seperti yang dikhawatirkan Jibril bahwa jika diadakan manusia di bumi nanti akan berdarah -darah tapi dibantah Allah, Aku luwih eruh rek ! Aku lebih tahu... Tetapi kalau kenyataannya manusia hidup di satu bumi ini berdarah-darah apakah berarti Jibril mengungguli Allah dengan ilmu "weruh sadurunge winarah" ? Berarti dengan realitas yang ada Allah kalah argumen dan tesis dong dengan Jibril ? Bisa-bisa kita terjebak menuhankan Jibril karena kesaktiannya...Persis seperti kita yang lagi terjebak mempercayai ayat yang dikeluarkan Samuel Huntington bahwa akhirnya pada puncak peradaban terjadi class of civilizations , perbenturan kebudayaan antara barat dan timur yang diwakili masyarakat Islam plus Cina dengan berbagai aliran keyakinannya versus barat dengan atribut dasar pijakan berfikir logika para filsuf Yunani beserta perolehan kemajuan tehnologinya. Kita tidak lagi beriman kepada ayat Al Quran bahwa Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan agar saling mengenal dalam artian saling berinteraksi, memahami, menyelami, tukar informasi menggali ilmu, mengayomi, tabayyun klarifikasi dst... Bahkan ada sebagian muslim menganggap hadits perbedaan adalah rahmat adalah hadits dhaif karena kadung kebelet berhadap-hadapan. Akhirnya apa yang kita dapat ? jangankan berhadap-hadapan dengan orang yang kita cap "kafir", dengan sesama muslim saja persoalan berhadapan-hadapan tak kunjung usai berabad-abad. Dan bangsa Indonesia sebagai penduduk muslim terbanyak di dunia adalah pemegang penuh kendali apakah kita akan selalu berbenturan berhadap- hadapan mengimani tesis Samuel Huntington atau mulai membuka diri berkenalan, menggali ilmu, saling sumbangsih kelapangan dada seperti diperintahkan Allah agar menjadi One Earth, Our Earth, tempat yang nyaman dihuni, nggak sebatas negara madani tetapi bumi yang madani...rukun agawe santoso kata orang jadoel. Sejarah bangsa kita membuktikan bahwa sejak ratusan tahun lalu mulai jaman raja-raja, Belanda, Jepang,orde baru sampai pasca reformasi masyarakatnya selalu mengalami kekalahan dan kesialan hanya karena satu hal yaitu mudah diadu domba dan disanjung. Intinya diciptakan iklim merasa paling benar sendiri sampai tercipta pertikaian mulai dari yang otak sampai peperangan fisik. Logika setannya ketika orang sedang bertikai tentu tidak sempat mencangkul sawah, maka si "setan adu-adu " penjajah ini merayu mesra...Sini sawahmu aku yang ngurus, biar kalau menghasilkan dananya dapat dibuat amunisi bertikai demi kelangsungan ini itu. Kita pun ho oh karena telah terdoktrin bahwa ini demi perjuangan,filosofi hidup dan harga diri...Dan karena namanya orang emosi bertikai lupa kalau punya kewajiban ngurus sawah. Maka tiba- tiba hak milik sawah itu dengan dibantu seperangkat hukum modern telah berpindah tangan secara bertahap pada si setan adu-adu. Di akhir kelelahan perang, kedua pihak yang bertikai hanya bisa garuk-garuk kepala ngaplo tidak mampu melawan karena amunisi habis untuk bertikai dengan saudara sendiri sedangkan cadangan logisitik telah diambil penjajah. Tentu saja merubah mental berhadap- hadapan pemicu adu domba ini tidak mudah karena gen DNA budaya kita yang seperti itu telah ratusan tahun meresap ke seluruh nadi. Dalam kajian agama yang tak kalah sengit adalah masalah eksoterik dan esoterik, syariat vs hakikat. Diam-diam saya sering terkena penyakit komplikasi psikologis antara tertawa geli sambil mengelus dada ketika berbincang dengan beberapa kenalan. Ketika berbicara dengan para pencari hakikat sejati saya sedikit menyinggung soal syariat ehh...tiba- tiba semua berubah mulai bahasa tubuh, gerak mata, gerak tangan, kecepatan suara dan tinggi nada, desah nafasnya yang menyiratkan tidak terima bila syariat lebih penting dari hakikat. Begitu pula sebaliknya ketika berbicara maqasit syariah didepan teman-teman yang nyel total syariat salaf saya bisa-bisa disebut penyebar virus TBC ( Tahayul, Bid'ah n Churafat-senjata ampuh menumpas lain aliran ). Kata orang lagian ngapain sih suka bergerak dari ekstrim kiri melocat ke ekstrim kanan bolak-balik. Nggak punya pendirian ya ?... Muka dua ya...? Padahal maksud saya sih sederhana, ingin mempraktekkan ucapan rasul bahwa sebaik-baik umat yang berada di tengah. Metode saya pribadi ya menggerakkan bandul dari kiri ke kanan sampai bandul itu diam ajeg di tengah, lurus selurus sirathal mustaqim. Tengah adalah pertemuan kiri dan kanan, barat dan timur, atas dan bawah, manunggaling kawulo lan... sampeyan. Seandainya kita memandang pelaku syariat dengan pejalan hakikat memakai frame jawaban atas pertanyaan dua domba tadi, mungkin dalam sekejab pemeluk Islam akan mampu mewujudkan rahmatan lil alamin, minimal dunia yang madani. Biarkan, ikhlaskan dulu yang ke barat ya silahkan ke barat, yang ke timur ya monggo ke timur karena semua mempunyai kelebihan masing- masing. Toh pada titik perjalanan lurus, mereka yang berjalan ke barat akan bertemu timur begitu pula sebaliknya karena bumi ini bundar. Dalam pertemuan ini akan terjadi ledakan dahsyat rasa keilahian yang tinggi. Pertemuan ini menjadi sinergi hebat karena keduanya telah melakukan perjalanan maksimal. Pertemuan ini tidak lagi menjadi ajang adu domba-adu kepala akibat dari merasa saling berhadapan sehingga yang satu merasa dihalangi yang lain dan berakibat sama-sama macet, sama-sama tidak pernah melangkah tapi penuh intrik. Pertemuan ini menjadi rasa kekangenan luar biasa karena sama-sama lama tak jumpa mak cik....elok nian... Dan pelaku hakikat dengan syariat cukup kita ibaratkan suami istri yang lagi bengkerengan bertengkar menjalani hidup sesuai isi kepala masing-masing namun dalam kejenuhan puncak mulai timbul rasa kangen lagi yang memuncak pula...apa jadinya ? =\-*_)&^$@^% ( sensor )..tiba-tiba lahirlah seorang bayi...Anak yang timbul dari perasaan tawadhu, saling merendahkan hati, saling menghargai, memaafkan, mengasihi, mengayomi dan selalu menjaga keutuhan keluarga karena sadar bahwa perceraian di benci Allah. Lha kita lihat kalau orang sudah benci perangainya itu gimana ? Jangankan bertegur sapa melirikpun tak sudi apalagi membantu. Bayangkan bila Allah membenci keterceraiberaian umat Islam akibat kekeraskepalaan masing-masing pihak yang hoby berhadap-hadapan. Inilah warisan ketawadhuan perkawinan antara pelaku syariat dan pejalan hakikat yang ditunggu- tunggu. Generasi insan kamil, anak yang sholeh. Ayo dong mom..dad, jangan beltengkal telus...ntal aku jadi yacim piacu....lukun cayang-cayangan telus aja....pokoknya bial cip deh...cip....cip....begitu halapan genelasi muclim belikutnya kepada kita-kita yang macih cuka libut-libut ini.... Petunjuk Wassalam, Dody Ide Sumber : Milis Dzikrullah

thaghut

by Dwiceca on 10:20 PM, 09-Sep-11
Selama sistem/peraturan yang berlaku, pemikiran-pemikiran dan perasaan-perasaan yang ada di masyarakat bertentangan dengan sistem/peraturan Islam, pemikiran dan perasaan Islam, meskipun pemimpin mereka adalah seorang muslim, maka hal itu sama saja dengan membangun, menjalankan dan memelihara perundang- undangan kufur atau thaghut....[Read More
]

hadits

by Dwiceca on 06:42 AM, 08-Sep-11
This is a "Private Post". Pleasesign-into read.

test

by Dwiceca on 10:02 PM, 30-Aug-11
This is a "Private Post". Pleasesign-into read.

zmz jowo

by Dwiceca on 08:03 PM, 29-Aug-11
sinartan smuruping suryo sasi rmadhon kairing jumeduling sang sitoresmi sasi syawal,prasasat wus tinarbuko gapura pangapuraning sesami,kang dadi jalaran pambuka marg0 pangaksamaning Gusti kang murbeng dumadi.sarjuning panggalih bilih kasdu kepareng angluberaken samodraning pangaksomo menawi w0nten kirang wijang wijiling wicara,solah kirang tata...[Read More]

sms lebaran

by Dwiceca on 08:48 PM, 25-Aug-11
teruntuk semua nya diri ini hanyalah manusia biasa yang tak luput dari segala khilaf dan dosa serta prasangka di penghujung bulan yang penuh berkah ini saya selaku pembuat onar serta kesalahan memohon maaf atas segala perilaku, ucapan, tingkah laku serta...[Read More]

gratiz tsel

by Dwiceca on 07:22 AM, 25-Aug-11
Gratis Telkomsel Dengan Operamini Sis Bagi yang menjalankan ibadah PUASA...... Tetap semangat ya....!!! jangan menyerah lho..... Langsung ajah cekibroth........ Gunakan Opmin sis ori yak.....!!! Setting HP APN: telkomsel Proxy: 202.150.217.76 atau 221.132.192.027 Port : 8000 catatan: * Pulsa limit, bebas...[Read More]
0

fb

by Dwiceca on 12:32 PM, 21-Aug-11
Dwi Ceca Hartanto
100000061150971.209.2057903506.png
0

surat cinta

by Dwiceca on 02:43 AM, 21-Aug-11
SURAT CINTA ANAK FISIKA & KIMIA SURAT CINTA ANAK JURUSAN FISIKA Archimedes dan Newton tak akan mengerti Medan magnet yang berinduksi di antara kita Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2 Ah tak sebanding dengan momen cintaku Pertama kali bayangmu...[Read More]
0

tentang teroris

by Dwiceca on 01:09 AM, 21-Aug-11
Oleh: Ilham Q. Moehiddin Ksatria Templar, Hollywood dan Islam ANDA mungkin akan terkejut jika mendapati fakta bahwa kelompok- kelompok yang bergerak seperti Ksatria Templar, Zionis, Jamaah Islamiyah atau al-Qaidah, jumlahnya tidak sedikit, dan bahkan mendapat dukungan rahasia dari beberapa negara....[Read More]
0
Bagikan
-->